Hello guys, kalau kalian melihat sampah-sampah berserakan disekitar pandangan mata, pastinya kalian akan merasa risih,kan? Hal itu sangat wajar bagi kalangan manusia. Terutama bagi para pelajar seperti kita. Dalam pandangan biasa, hal ini sangat wajar. Ibaratkan saja, coba kamu berdiri sambil menghirup udara di pinggir tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Pastinya kalian akan menutup hidung karena baunya yang tidak sedap dan menyengat itu,kan? Jadi, dengan istilah itu semua, apakah kalian akan tetap menunggu dibasminya sampah-sampah itu. Atau melatih kreatifitas diri dengan mendaur ulang sampah-sampah itu menjadi sebuah benda yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Jika kalian mempunyai otak pintar dan hemat. Pasti, kalian memilih cara yang kedua. Jika kalian memilih cara yang pertama, sama saja kalian tidak mempunyai otak kreatif. Dalam melakukan daur ulang terhadap sampah, kita harus memiliki pemikiran yang kreatif dalam mengolah-alih bentuk sampah. Entah itu dalam model pengolahan awal sampai akhir.
Dalam pengolahan sampah, adapun contoh-contohnya :
Pengolahan sampah menjadi bahan sandang
Dalam sistem daur ulang sampah, bahan-bahan sandang juga dapat kita jadikan hasil dari pengolahannya. Misalnya seperti : baju, celana, dll. Pernahkah kalian melihat pameran-pameran baju ala sampah, kita beri contoh saja acara Tulungagung Fashion Festival (TFF). Dalam pelaksanaanya, TFF memilih daur ulang sampah untuk ajang pamerannya.
Pengolahan sampah menjadi bahan taplak meja dan semacamnya
Pernahkan kalian pergi ke pasar?. Pada saat kalian di pasar, pernahkah kalian melihat orang yang menjual beragam taplak meja unik yang sengaja dibuat dari bungkus detergen dan bungkus makanan?. Tentunya, pernah,kan?. Semua itu, merupakan bukti-bukti bahwa sampah juga dapat dikelola menjadi alat penyambung hidup(bekerja). Dalam proses inilah, kita harus pintar-pintar mengelola sampah.
Pengolahan sampah kembali secara fisik
Hello, sobat ewtif pastinya pernah melihat 3 buah tempat sampah yang berbeda warna di sekolah kalian,kan? Nah itulah yang dimaksud dengan pengolahan sampah kembali secara fisik. Yang pastinya, tempat sampah tersebut memiliki perbedaan guna,kan! Dalam pengelompokannya, sampah tersebut biasa diberi warna berbeda, yakni ………….
Pengolahan sampah dengan metode penguburan
Dalam cara ini, pastinya para sobat ewtif udah pada tau,kan? Diibaratkan saja kita menggunakan prinsip 3 M, Dalam penggunaan cara ini, kita akan melakukan kegiatan penguburan sampah. Nah kegiatan itulah yang merupakan salah satu contoh dari penimbunan darat. Kita contohkan saja, penimbunan darat khas Hawaii. Biasanya metode ini menggunakan media tanah yang sudah ditinggalkan. Karena dalam pemrosesannya, perlu suatu media yang harus direlakan oleh sang pemilik. Jadi perlu sekali memilih media penguburannya.
Pengolahan sampah dengan metode pengkomposan
Material sampah organik, seperti zat tanaman atau daun-daunan dapat kita olah dengan metode ini. Karena dengan metode ini, material sampah organic tersebut dapat dijadikan kompos yang digunakan sebagai pupuk tanaman dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik. Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar